HARI HEMOFILIA
HARI HEMOFILIA
Tanggal 17 April kemarin masyarakat internasional memperingati Hari Hemofilia Sedunia, Dipilihnya tanggal 17 April karena merupakan hari ulang tahun pendiri lembaga The World Federation of Hemophilia (WFH) rank Schnabel, yang lahir pada 17 April 1963 (Schnabel meninggal pada 1987). World Hemophilia Day (Hari Hemofilia Sedunia) diprakarsai oleh WFH dengan tujuan mengingatkan orang-orang di seluruh dunia akan penyakit Hemofilia dan juga menggalang pengumpulan dana untuk penelitian dan keperluan lainnya.
Menurut laman Kementerian Kesehatan, Hemofilia suatu penyakit kelainan darah yang diturunkan, kelainan yang dimaksud adalah gangguan pada sistem pembekuaan darah, ketika seorang penderita Hemofilia mengalami luka, perdarahannya bisa berlangsung lebih lama bila dibandingkan dengan kondisi tubuh normal karena tubuhnya kekurangan protein yang dibutuhkan dalam proses pembekuaan darah. Protein ini lazim disebut faktor pembekuan. Penyebab utama hemofilia merupakan masalah pada gen, alias mutasi genetik yag membuat tubuh tak cukup memiliki faktor pembekuan tertentu.
Gangguan itu dapat terjadi karena jumlah pembeku darah jenis tertentu kurang dari jumlah normal, bahkan hampir tidak ada. Seseorang yang terkena hemofilia akan mengalami beberapa gejala klinis, seperti perdarahan sendi (hemartrosis) atau jaringan lunak (hematom), pada anak-anak timbul memar, serta terjadi perdarahan berat sesudah trauma atau operasi.
Pada hemofilia berat, perdarahan dapat terjadi spontan tanpa trauma, sedangkan pada hemofilia ringan, dapat terjadi akibat trauma yang berat. Kebanyakan penderita ketika terluka ringan, bisa mengalami perdarahan yang tak kunjung berhenti.
Apabila perdarahan terjadi, disarankan untuk melakukan tindakan sementara, yaitu RICE. Rest, mengistirahatkan sendi yang berdarah, Ice, dikompres es dengan cara Compression, yaitu ditekan, dan Elevation, meninggikan posisi bagian yang mengalami perdarahan sehingga berada di atas jantungan
Untuk terhindar dari perdarahan, penderita disarankan untuk berolahraga teratur dengan menggunakan pelindung yang tepat, melakukan pemeriksaan medis rutin, terutama keadaan sendi dan otot, menerima vaksinasi berbagai penyakit menular yang direkomendasikan dokter, dan mempertahankan berat badan agar tidak menambah beban pada persendian di bawah tubuh.
Seseorang yang mengidap penyakit ini biasanya ditandai dengan gejala perdarahan yang sulit berhenti. Di samping itu, gejala hemofilia juga bisa ditandai dengan kulit yang mudah memar, perdarahan di area sekitar sendi, dan kesemutan atau rasa serta rasa nyeri ringan pada siku, lutut, dan pergelangan kaki.
Bagi pengidap hemofilia sebaiknya mewaspadai terjadinya perdarahan intrakranial atau perdarahan di dalam tengkorak kepala. Kondisi ini umumnya terjadi ketika pengidap hemofilia mengalami cedera pada bagian kepala. Seseorang yang mengalami kondisi ini bisa mengalami gejala berupa muntah, leher tegang, sakit kepala yang hebat, penglihatan berbayang, hingga kelumpuhan di sebagian atau seluruh otot wajah
Referensi:
https://www.halodoc.com/kesehatan/hemofilia
https://tirto.id/tema-hari-hemofilia-sedunia-2022-dan-sejarah-peringatan-17-april-grfm